Halaman

Senin, 11 Juni 2012

Don't Be Player


   Tak asing dalam pendegaran kita dengan istilah “Pacaran” dalam pengertia luas pacaran berarti upaya untuk mengenal karakter seseorang dengan cara bertatap muka, namun dalam masa sekarang pacaran sudah terlampau jauh dari aturan ajaran Islam bhkan., lebih spesifiknya lagi pacaran masa sekarang pada hakikatnya hanya untuk melampiaskan keinginan seksual.Pacaran adalah peroses yang ketidak puasan yang terus berlanjut ke sebuah pembuktian cinta,dalam sekilas kita lihat proses terjadinya pacaran.
Perjumpaan pertama, berjumpanya dua orang manusia yang tak saling kenal, kemudian berkenalan baik secara langsung ataupun melalui teman asrat ingin kenal pun menggebu karna adanya getaran di dada, perkenalanpun berlanjut penilain kepada sang kenalanpun sangat begitu manis 2 hari 3 hari teringat-ingat akan bayangannya.Pertama nilai dari fisik dan penampilan “Mata” sebagai juri, senyumpun mengikuti dalam lamunan “Akan kah aku bisa mendapatkannya?”.
Pengungkapan isi hati ketika kata “I LOVE U” terucap dari mulut romeo sang Juliet pun tersipu malu itulah tanda cintanya diterima.apel atau waguncar, Kapan pun Romeo ingin bertemu maka pintupun terbuka lebar intik sang Romeo.Persoalan mu menjadi persoalaan ku, sedih mu adala sedih ku, hidup ku adalah hidup mu.Bila sudah begini ajakan ciuman pun sulit untuk di tolak.
Cobalah dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan renungkan lah.
  • Apakah kamu dapat berkata dengan ujur tentang hal adegan yang pernah kamu lakukan ketika pacaran dengan si A,B,C,D s/d Z kepada calon pasangan mu yang akan jadi istri atau suami mu?
  • Mengapa kamu pusing tuuh keliling untuk menetukan pendamping hidup mu?
“Aku ingin pendamping yang baik-baik” tapi kau gonta-ganti pacar?
  • Jika kamu di suruh memilih pendamping antara yang pernah pacaran dengan yang selalu berpegang teguh terhadap agama yang mana yang kamu pilih?
  • Bagaimana perasaan mu jika punya masa lalu berpacaran yang sampai tidak suci lagi? Kecewa bukan?
Karna itu semua kita harus pandai-pandai menjaga apa yang menjadi hal yang paling kita banggakan.Janganlah kita taburi dengan bumbu-bumbu penyedap yang dapat merusak fitrah sebaga umat Nabi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar